Tinggal di daerah pusat kuliner di Bandung
yang cukup padat penduduk merupakan salah satu hal yang saya alami. Di daerah
saya yaitu Buah Batu Bandung, terdapat banyak pedagang kaki lima,
pertokoan, hingga bengkel yang memenuhi tiap sisi jalan. Setiap pagi dan sore
hari, ruas jalan akan selalu ramai sehingga menyebabkan kemacetan. Apalagi
terdapat banyak fasilitas umum maupun café yang biasa didatangi oleh penduduk
untuk berkumpul, berkegiatan, atau hanya sebatas berdiam diri saja.
Di masa pandemi ini, banyak dari mereka yang masih
bekerja dan beraktivitas tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Para pedagang kaki
lima masih rajin dalam menjajakan dagangannya seharian dan penduduk pun masih
kurang peduli sehingga mereka masih melakukan hal seperti berkumpul maupun berkegiatan
dengan banyak orang. Masih banyak orang yang percaya bahwa Covid-19 adalah
sebuah konspirasi yang dibuat-buat oleh manusia. Hal ini tentu cukup
mengkhawatirkan kondisi masyarakat setempat terkait penyebaran virus Covid-19
karena dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi diri mereka sendiri dan orang
lain.
Sebagai mahasiswa, saya memiliki posisi sebagai
masyarakat umum dan masyarakat akademis yang cukup mumpuni untuk memberikan perubahan
terhadap pola pikir masyarakat sekitar saya akan pentingnya menjaga protokol kesehatan
di masa pandemi ini. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat semestinya tidak
menjadi bagian yang pasif namun tentu berpotensi untuk turut mengubah masyarakat
demi kebaikan dan kesehatan bersama. Dengan bekal ilmu pengatahuan serta akses
terhadap fasilitas, saya sebagai mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen
perubahan di lingkungan sekitar.
Setelah menyadari posisi dan potensi saya, tentunya
saya harus segera mengambil peran di dalam masyarakat. Saya harus menerapkan
hal tersebut terlebih dahulu kepada diri saya sehingga dapat dicontoh oleh masyakarakat
sekitar. Tentu saya bukanlah seseorang yang bisa melakukan perubahan persepsi
warga sekitar rumah saya dengan sendirian. Namun setidaknya saya dapat menjadi
katalisator dan membantu masyarakat sekitar dengan memberi wawasan, sudut pandang,
maupun bantuan kepada mereka terkait permasalahan yang sedang dialami. Saya
dapat memberikan informasi dan penyuluhan terkait Covid-19, cara memakai masker
yang benar, memberikan hand sanitizer maupun masker gratis, serta memberikan
informasi akan pentingnya menjaga kondisi tubuh dan pentingnya vaksin serta
gerakan yang dapat membantu meminimalisir penyebaran Covid-19. Upaya saya dalam
menerapkan PoPoPe ini yaitu menyadarkan bahayanya Covid-19, pentingnya saling
melindungi satu sama lain sebagai bentuk pemutusan rantai penyebaran Covid-19.
Avieda Rachma
16720231
Kelompok 128
#PoPoPeMahasiswa
#KATITB2021