Rabu, 30 Juni 2021

Day 2 Dikpus : Indentitas Mahasiswa


Tinggal di daerah pusat kuliner di Bandung yang cukup padat penduduk merupakan salah satu hal yang saya alami. Di daerah saya yaitu Buah Batu Bandung, terdapat banyak pedagang kaki lima, pertokoan, hingga bengkel yang memenuhi tiap sisi jalan. Setiap pagi dan sore hari, ruas jalan akan selalu ramai sehingga menyebabkan kemacetan. Apalagi terdapat banyak fasilitas umum maupun café yang biasa didatangi oleh penduduk untuk berkumpul, berkegiatan, atau hanya sebatas berdiam diri saja.

Di masa pandemi ini, banyak dari mereka yang masih bekerja dan beraktivitas tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Para pedagang kaki lima masih rajin dalam menjajakan dagangannya seharian dan penduduk pun masih kurang peduli sehingga mereka masih melakukan hal seperti berkumpul maupun berkegiatan dengan banyak orang. Masih banyak orang yang percaya bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi yang dibuat-buat oleh manusia. Hal ini tentu cukup mengkhawatirkan kondisi masyarakat setempat terkait penyebaran virus Covid-19 karena dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Sebagai mahasiswa, saya memiliki posisi sebagai masyarakat umum dan masyarakat akademis yang cukup mumpuni untuk memberikan perubahan terhadap pola pikir masyarakat sekitar saya akan pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa pandemi ini. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat semestinya tidak menjadi bagian yang pasif namun tentu berpotensi untuk turut mengubah masyarakat demi kebaikan dan kesehatan bersama. Dengan bekal ilmu pengatahuan serta akses terhadap fasilitas, saya sebagai mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar.

Setelah menyadari posisi dan potensi saya, tentunya saya harus segera mengambil peran di dalam masyarakat. Saya harus menerapkan hal tersebut terlebih dahulu kepada diri saya sehingga dapat dicontoh oleh masyakarakat sekitar. Tentu saya bukanlah seseorang yang bisa melakukan perubahan persepsi warga sekitar rumah saya dengan sendirian. Namun setidaknya saya dapat menjadi katalisator dan membantu masyarakat sekitar dengan memberi wawasan, sudut pandang, maupun bantuan kepada mereka terkait permasalahan yang sedang dialami. Saya dapat memberikan informasi dan penyuluhan terkait Covid-19, cara memakai masker yang benar, memberikan hand sanitizer maupun masker gratis, serta memberikan informasi akan pentingnya menjaga kondisi tubuh dan pentingnya vaksin serta gerakan yang dapat membantu meminimalisir penyebaran Covid-19. Upaya saya dalam menerapkan PoPoPe ini yaitu menyadarkan bahayanya Covid-19, pentingnya saling melindungi satu sama lain sebagai bentuk pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

 

Avieda Rachma

16720231

Kelompok 128


#PoPoPeMahasiswa

#KATITB2021



Minggu, 27 September 2020

Aku dan Peranku

 

Hai, kenalin semuanya…

Nama aku avieda rachma, umurku 18 tahun, asal Bandung, dan sekarang aku merupakan mahasiswi baru di (katanya) kampus terbaik bangsa yaitu ITB lebih tepatnya FTI ITB.

Minat dan bakat

Sejak dulu aku senang bermain musik seperti piano, biola, dan ukulele. Jujur aku sempat mencoba gitar namun aku merasa tidak enjoy dan akhirnya mungkin gitar bukan instrumenku.  Minat aku pada musik mulai dipupuk sejak saya mengikuti les musik di suatu institusi musik. Hobi aku adalah mendengarkan musik dan menonton film. Akhir-akhir ini, Aku memiliki hobi baru yaitu membaca buku. Kenapa? Alasannya aku ingin membiasakan diri untuk membaca beribu2 kata dalam sehari untuk membantuku membaca teks book kuliah yang cukup tebal. Aku juga sangat senang bersosialisasi, mengenal teman baru, dan aku sanga senang dengan topik mental health/ self development.

Latar pendidikan

Sebelumnya saya pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Bandung yang konon katanya merupakan SMA Favorit di Bandung. Dulu saat di bangku SMA, aku sangat ingin segera lulus dari sekolah namun kini malah aku sangat rindu akan suasana SMA. Saat ini, aku sedang menempuh pendidikan S-1 di ITB (Institut Teknologi Bandung). Lalu dilanjut nanti saat tingkat 2 aku akan masuk ke jurusan MR karena sudah peminatan jurusan sejak memilih di SNMPTN.  Fakultas ku adalah Fakultas Teknologi Industri yang katanya fakultas paling ambis. Jargon angkatan 2020 saja #OraAmbisOraFTI

Kelebihan dan kekurangan

Menurutku, aku adalah orang yang ramah, mudah bersosialisasi, mudah beradaptasi dan peka dengan perasaan orang lain. aku akan berusaha membantu teman jika membutuhkan pertolongan semampuku. Aku juga senang belajar hal2 baru yang nantinya akan berguna untuk diri aku sendiri.

Dibalik itu aku memiliki kekurangan yaitu aku sangat moodyan dan terkadang hal itu menghambat apa yang sedang aku jalani. Selain itu aku ingin mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum serta kemampuan membuat cv.

Hasil perenungan definisi peran saya

Kami diberikan workbook agar lebih memudahkan dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Dalam workbook itu, terdapat empat tools yang diterapkan: SWOT, Matriks TOWS, Ikigai, dan IDP.

Dari Ikigai yang saya buat saya mencantumkan salah satu tujuan idup yaitu bermusik. Dengan musik saya dapat menciptakan konser musik untuk menghibur orang dan dengan itu saya mendapat apresiasi dan hal tambahan yaitu uang hasil kerja keras menjadi pemusik maupun guru musik yang merupakan kerja sampingan.


Rencana saya dalam mencapai peran hidup saya, yaitu:

  1. Masuk MR dan lulus S1 range 3,5 tahun lalu melanjutkan S2 dengan IP yang memuaskan dan fastrack.
  2. Melatih kemampuan dalam diri dan menambah relasi melalui organisasi dan kepanitiaan2 yang ada di ITB ini.
  3. Mengikuti webinar2/ seminar mengenai softskill

#StoryOfMyLife #MendefinisikanPeran #OSKMITB2020 #TerangKembali

Minggu, 20 September 2020

Evolusi Media Sosial Sebagai Tantangan Masa Depan

Saya Avieda Rachma NIM 16720231 Fakultas Teknologi Industri dan berasal dari keluarga 256 akan menjelaskan salah satu tantangan masa depan yang akan kita hadapi yaitu evolusi media sosial. Ketika teknologi internet serta kecanggihan mobilephone semakin berkembang pesat, maka keberadaan media sosial pun turut maju. Media sosial merupakan sebuah wadah yang dimanfaatkan manusia untuk melakukan sebuah interaksi sosial satu sama lainnya secara online dengan menggunakan jaringan internet. Interaksi ini dapat dilakukan secara bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan juga waktu.  

Mengapa saya memilih isu ini? Karena menurut saya media sosial merupakan hal yang sedang sangat popular dikalangan masyarakat yang memiliki beragam fungsi dan dampak positif. Namun banyak juga masalah yang bisa kita lihat yang merupakan dampak negative dari media sosial. Selain menghilangkan rasa dan keinginan kita untuk anonimitas dan privasi, media sosial juga membawa banyak masalah penindasan dalam dunia maya. Banyak badan amal dan organisasi nirlaba di seluruh dunia telah memobilisasi diri dalam perang melawan pengganggu di internet, namun ini adalah pertanyaan terbuka tentang apakah lembaga penegak hukum dan perusahaan media sosial dapat memperbaikinya atau apakah situasi ini akan memburuk. Lalu ada juga masalah diet informasi yang harus dipertimbangkan yaitu jika status quo berita palsu di mana-mana tetap ada, bagaimana berita tersebut membentuk bagaimana orang-orang melihat dunia.

Konon, mengingat seberapa cepat media sosial datang di dunia masa kini, seorang optimis mungkin menyarankan agar masalah tersebut dapat segera diselesaikan. Dalam waktu 30 tahun, kita mungkin berurusan dengan isu media sosial yang bahkan belum kita duga. Maka dari itu mari kita kaitkan sosial media dengan VUCA. Mengapa? Karena saya berharap dengan ini kita bisa menghadapi tantangan masa depan yaitu evolusi media sosial.

Apa itu VUCA? VUCA merupakan akronim untuk Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas), merupakan gambaran situasi di dunia bisnis di masa kini. Awalnya, VUCA diciptakan oleh militer Amerika untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Volatility dan Uncertainty menandakan media sosial yang akan terus berubah menjadi lebih kacau dan tidak bisa terprediksi dalam hal kecepatan dan volume. Satu solusi praktis untuk berdamai dengan volatility yaitu dengan vision, dalam arti memandang jauh ke depan apa yang akan kita lakukan dan Cara paling memungkinkan untuk menghadapi uncertainty yaitu understanding, atau memahami dengan menggunakan data terbaru sebagai acuan. Selalu diingat bahwa media sosial hari ini dan beberapa tahun lalu sangat berbeda tanpa kita sadari dan tanpa kita ketahui mengapa bisa. Complexity memberi indikasi bahwa lingkungan sangat dinamis dengan banyak keterkaitan yang justru membuat sulit diurai. Untuk mengurai benang kusut karena complexity yaitu dengan clarity, atau bisa dimaknai dengan komunikasi sederhana dan jelas agar mudah tersampaikan Ambiguity bisa diartikan bahwa media sosial tidak bisa terjelaskan karena informasi yang didapat bisa dimaknai dengan berbagai cara. Tak ada yang lebih melawan ambiguity dengan agility, yang menyediakan fleksibilitas untuk menyesuaikan perubahan secepat mungkin.

Setelah kita mengaitkan evolusi media sosial dengan VUCA itu sendiri, mari kita bahas apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi evolusi media sosial ini. Pertama ialah memiliki tekad untuk berubah.  Langkah pertama adalah memahami dengan baik masalah kecanduan yang sedang dialami. Hal ini penting untuk mengetahui secara tepat berbagai dampak buruk yang telah dialami akibat evolusi media sosial. Setelah itu, harus punya tekad kuat untuk berubah dan memperbaiki diri, termasuk tujuan yang jelas dalam proses perubahan ini. Ini akan menjadi modal utama dalam mengatasi gangguan kecanduan sosmed, sehingga proses tersebut menjadi lebih mudah dan tetap terarah. Kedua ialah membatasi waktu menggunakan sosial media karena media sosial dapat memberikan dampak candu. Mulailah dengan langkah yang paling simpel, seperti membatasi waktu untuk online di sosmed. Jika selama ini 24 jam sehari akses sosmed, maka mulai sekarang buka sosmed saat waktu senggang setelah pulang kantor saja. Kamu juga bisa menyibukkan diri dengan melakukan berbagai rutinitas harian, sehingga tangan ‘tidak gatal’ lagi untuk online terus. Ketiga, Lakukan Hobi yang Seru. Sosmed terkadang membuat seseorang lupa diri, bahkan melupakan hobi sendiri. Cobalah untuk lebih aktif untuk menekuni hobi yang selama ini sudah ditinggalkan, sehingga keinginan untuk selalu akses sosmed ini bisa ditekan. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat dan belum sempat direalisasikan, misalnya mengunjungi teman lama atau kerabat, mendaki gunung, membuat kue kesukaan keluarga, dan lainnya. Terakhir, Gunakan Sosmed dengan Bijak Pilihlah sumber berita atau informasi lain yang lebih tepat dan akurat selain sosmed, sehingga tidak membuang terlalu banyak waktu untuk mengakses berbagai hal di sosmed. Dengan cara ini berarti kamu sudah menggunakan sosmed dengan bijak.Dan pastinya kita harus memilah milah informasi yang baik dan buruk. Jika informasi itu maupun gaya hidup dari dampak evolusi itu terjadi maka kita sebagai manusia tetaplah menjadi diri kita sendiri sesuai norma yang ada.

 #TantanganMasaDepan #DuniaVUCA #OSKMITB2020 #TerangKembali

Sabtu, 06 April 2019

Natural Phenomena : Sun Halo


 

 I'm gonna tell you about one of natural Phenomena which is Sun Halo. Halo is the name for a family of optic phenomena produced by sunlight that interacting with ice crystal suspended in the atmosphere. Halos can have many forms, ranging from colored or white rings to arcs and spots in the sky. Many of these appear near the sun or moon, but others occur elsewhere or even in the opposite part of the sky. Among the best known halo types are the circular halo (properly called the 22 degree halo, light pillars , and sun dogs , but many others occur; some are fairly common while others are (extremely) rare. 

The ice crystals responsible for halos are typically suspended in cirrus or cirrostratus clouds in the upper troposphere (5–10 km (3.1–6.2 mi)), but in cold weather they can also float near the ground, in which case they are referred to as diamond dust. The particular shape and orientation of the crystals are responsible for the type of halo observed. Light is reflected and refracted by the ice crystals and may split into colors because of dispersion. The crystals behave like prisms and mirrors, refracting and reflecting light between their faces, sending shafts of light in particular directions.
Atmospheric optical phenomena like halos were used as part of weather lore, which was an empirical means of weather forecasting before meteorology was developed. They often do indicate that rain will fall within the next 24 hours, since the cirrostratus clouds that cause them can signify an approaching frontal system. 

HISTORY
 While Aristotle had mentioned halos and parhelia, in antiquity, the first European descriptions of complex displays were those of Christoph Scheiner in Rome (circa 1630), Hevelius in Danzig (1661), and Tobias Lowitz in St Petersburg (c. 1794). Chinese observers had recorded these for centuries, the first reference being a section of the "Official History of the Chin Dynasty" (Chin Shu) in 637, on the "Ten Haloes", giving technical terms for 26 solar halo phenomena.

Vädersolstavlan

While mostly known and often quoted for being the oldest color depiction of the city of Stockholm, Vädersolstavlan (Swedish; "The Sundog Painting", literally "The Weather Sun Painting") is arguably also one of the oldest known depictions of a halo display, including a pair of sun dogs. For two hours in the morning of 20 April 1535, the skies over the city were filled with white circles and arcs crossing the sky, while additional suns (i.e., sun dogs) appeared around the sun. 

https://en.wikipedia.org/wiki/Halo_(optical_phenomenon)
https://www.britannica.com/science/halo-atmospheric-phenomenon

Recommendation Letter

To Harvard Medical School

I wrote this letter on behalf of Alexa Riecantik as a student of SMA Negeri 3 Bandung. Responding to the Medical scholarship Programs 2019 you offer for the best student in Asia who have good character. She is 16 years old and She is a perfectionist person and a neat person. 
Alexa is a kind person and she always prioritize her work/school first that the other things. She is always do her work as soon as possible and as fast as she can, even though she works his task in a fast way, the quality of her task is very good. She is also a neat person. She is always tidy her things perfectly and her writing is so good and neat that's why her work always be the best one. 

She has an ability to memorize well and specially biology. Because of that she always got a good grades in all of the subject. In her leisure time, She always does her homework first, and collect the homework on time. If She doesn't have homework to do, She use that time for study and repeat the lesson at school again.

In my conclusion, Alexa is a diliigent person and always try to do the best for her work. She has a really big dream that i hope she will reach it one day. Through this scholarship i hope it leads her into her dream. I know her really well for this 2 years straight that's why
recommended her because i believe that she will make a good impact for your school and she will not be dissapointed.




Her Teacher,



Avieda Rachma


Tur Budaya 2019

On 17th of March until 21th of March me and my friends went to Bali by plane. So in the first day we went to Husein Sastranegara early in the morning. Our plane departed at 1.35 PM. I sit on the plane with Alexa and Daffa. We bought a hot tea but all of the sudden I spill the tea and it's really hot.We also share a bread and a free meal. We arrived at the airport ngurah rai bali around 4.30 WITA. After that I took the suitcase and headed to the bus number 3. The bus is depend on what class we are. First destnation that we should visit is Tanah lot, but it's too late to arrive. So we just headed to Jimbaran to had a dinner. The first thing that we did after arriving is took a photo then we had a dinner. But unfortunately  the rain fell. We went straight to the bus and went to the hotel to had a rest. 

On the second day we start the morning with breakfast at the hotel. The first destination of the day is Tanjung Benoa and we did watersport. I tried donut boat and banana boat with Alexa, Kinanti, Imala, Daffa, Radit , and Sultan.It's really fun by the way. The second destination is Pandawa beach. We only took a photo than head back to the bus because the weather is very hot and I don't want to got sun burn. The third destination is GWK. GWK is Garuda Wisnu Kencana and we went there only for took a picture with the whole student. After that we saw the Devdan Show which tell a story about the etnics from Sabang to Merauke which is really fascinating. Then we had rest at the hotel. 
 
On the third day in Bali as usual we began with eating breakfast. The first destination we visited Tirta Empul. Tirta Empul is a holy spring and a sacred place. Because that day I got a period so I can't visited the place inside so I waited outside and headed to the bus after that. The second destination is Kintamani. Kintamani is a highland in Bali. We went to Kintamani for a lunch. It's kinda all you can eat buffet and it's really delicious. Actually we are presented with beautiful mountain views and the weather is very cold. After that the journey continued to Panglipuran village.Panglipuran is one of the famous village in Bali because the village is really clean and neat, but unfortunately after we arrived for 15 minutes, it began to rain so we run to the bus and went back to the hotel to prepare our makrab la boheme at Nirmala Ballroom Hotel. We dress hippie, sing, play together and there are many doorprizes given, namely shopping vouchers, up to smartphones.
 
On the fourth day as usual begins with breakfast at the hotel. That day is the last day we were in Bali. It's kinda sad and we were checking out early in the morning. Then we headed to Kuta. Me and the others went to Deus shop by the way. After that I returned to the bus and shop for souvenirs in Krishna and had lunch. After that because we have not yet been to tanah lot, we took the time go there, on the tanah lot and the weather is super hot. The last destination is Bedugul. After that we continued the journey back to Bandung, crossing using a ship from Gilimanuk port to Ketapang port on midnight and went to Gubeng train station and headed home.

Jumat, 05 April 2019

EDU PASSION 2019

At 24th january 2019 I visited one of my school program that held every year called “Edu Passion”.  If you wondering what is Edu Passion, is an event that invited many universities and showed presentation about many major from many universities. Beside university, there are also a a lot of education course such as english, subject course, and many languange. That day I saw a presentation from 2 different major which are Pharmacy and FTSL ITB. I feel so interested to both of major. Beside presentation, I also visited a sharing booth. From edu passion I gain so much information and I feel so lucky that my school held this event. Also that day I did an interview with several university’s booth about their own activities and program. I hope I can join next year Edu Passion too.

Day 2 Dikpus : Indentitas Mahasiswa

Tinggal di daerah pusat kuliner di Bandung yang cukup padat penduduk merupakan salah satu hal yang saya alami. Di daerah saya yaitu Buah Bat...