Minggu, 20 September 2020

Evolusi Media Sosial Sebagai Tantangan Masa Depan

Saya Avieda Rachma NIM 16720231 Fakultas Teknologi Industri dan berasal dari keluarga 256 akan menjelaskan salah satu tantangan masa depan yang akan kita hadapi yaitu evolusi media sosial. Ketika teknologi internet serta kecanggihan mobilephone semakin berkembang pesat, maka keberadaan media sosial pun turut maju. Media sosial merupakan sebuah wadah yang dimanfaatkan manusia untuk melakukan sebuah interaksi sosial satu sama lainnya secara online dengan menggunakan jaringan internet. Interaksi ini dapat dilakukan secara bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan juga waktu.  

Mengapa saya memilih isu ini? Karena menurut saya media sosial merupakan hal yang sedang sangat popular dikalangan masyarakat yang memiliki beragam fungsi dan dampak positif. Namun banyak juga masalah yang bisa kita lihat yang merupakan dampak negative dari media sosial. Selain menghilangkan rasa dan keinginan kita untuk anonimitas dan privasi, media sosial juga membawa banyak masalah penindasan dalam dunia maya. Banyak badan amal dan organisasi nirlaba di seluruh dunia telah memobilisasi diri dalam perang melawan pengganggu di internet, namun ini adalah pertanyaan terbuka tentang apakah lembaga penegak hukum dan perusahaan media sosial dapat memperbaikinya atau apakah situasi ini akan memburuk. Lalu ada juga masalah diet informasi yang harus dipertimbangkan yaitu jika status quo berita palsu di mana-mana tetap ada, bagaimana berita tersebut membentuk bagaimana orang-orang melihat dunia.

Konon, mengingat seberapa cepat media sosial datang di dunia masa kini, seorang optimis mungkin menyarankan agar masalah tersebut dapat segera diselesaikan. Dalam waktu 30 tahun, kita mungkin berurusan dengan isu media sosial yang bahkan belum kita duga. Maka dari itu mari kita kaitkan sosial media dengan VUCA. Mengapa? Karena saya berharap dengan ini kita bisa menghadapi tantangan masa depan yaitu evolusi media sosial.

Apa itu VUCA? VUCA merupakan akronim untuk Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas), merupakan gambaran situasi di dunia bisnis di masa kini. Awalnya, VUCA diciptakan oleh militer Amerika untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Volatility dan Uncertainty menandakan media sosial yang akan terus berubah menjadi lebih kacau dan tidak bisa terprediksi dalam hal kecepatan dan volume. Satu solusi praktis untuk berdamai dengan volatility yaitu dengan vision, dalam arti memandang jauh ke depan apa yang akan kita lakukan dan Cara paling memungkinkan untuk menghadapi uncertainty yaitu understanding, atau memahami dengan menggunakan data terbaru sebagai acuan. Selalu diingat bahwa media sosial hari ini dan beberapa tahun lalu sangat berbeda tanpa kita sadari dan tanpa kita ketahui mengapa bisa. Complexity memberi indikasi bahwa lingkungan sangat dinamis dengan banyak keterkaitan yang justru membuat sulit diurai. Untuk mengurai benang kusut karena complexity yaitu dengan clarity, atau bisa dimaknai dengan komunikasi sederhana dan jelas agar mudah tersampaikan Ambiguity bisa diartikan bahwa media sosial tidak bisa terjelaskan karena informasi yang didapat bisa dimaknai dengan berbagai cara. Tak ada yang lebih melawan ambiguity dengan agility, yang menyediakan fleksibilitas untuk menyesuaikan perubahan secepat mungkin.

Setelah kita mengaitkan evolusi media sosial dengan VUCA itu sendiri, mari kita bahas apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi evolusi media sosial ini. Pertama ialah memiliki tekad untuk berubah.  Langkah pertama adalah memahami dengan baik masalah kecanduan yang sedang dialami. Hal ini penting untuk mengetahui secara tepat berbagai dampak buruk yang telah dialami akibat evolusi media sosial. Setelah itu, harus punya tekad kuat untuk berubah dan memperbaiki diri, termasuk tujuan yang jelas dalam proses perubahan ini. Ini akan menjadi modal utama dalam mengatasi gangguan kecanduan sosmed, sehingga proses tersebut menjadi lebih mudah dan tetap terarah. Kedua ialah membatasi waktu menggunakan sosial media karena media sosial dapat memberikan dampak candu. Mulailah dengan langkah yang paling simpel, seperti membatasi waktu untuk online di sosmed. Jika selama ini 24 jam sehari akses sosmed, maka mulai sekarang buka sosmed saat waktu senggang setelah pulang kantor saja. Kamu juga bisa menyibukkan diri dengan melakukan berbagai rutinitas harian, sehingga tangan ‘tidak gatal’ lagi untuk online terus. Ketiga, Lakukan Hobi yang Seru. Sosmed terkadang membuat seseorang lupa diri, bahkan melupakan hobi sendiri. Cobalah untuk lebih aktif untuk menekuni hobi yang selama ini sudah ditinggalkan, sehingga keinginan untuk selalu akses sosmed ini bisa ditekan. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat dan belum sempat direalisasikan, misalnya mengunjungi teman lama atau kerabat, mendaki gunung, membuat kue kesukaan keluarga, dan lainnya. Terakhir, Gunakan Sosmed dengan Bijak Pilihlah sumber berita atau informasi lain yang lebih tepat dan akurat selain sosmed, sehingga tidak membuang terlalu banyak waktu untuk mengakses berbagai hal di sosmed. Dengan cara ini berarti kamu sudah menggunakan sosmed dengan bijak.Dan pastinya kita harus memilah milah informasi yang baik dan buruk. Jika informasi itu maupun gaya hidup dari dampak evolusi itu terjadi maka kita sebagai manusia tetaplah menjadi diri kita sendiri sesuai norma yang ada.

 #TantanganMasaDepan #DuniaVUCA #OSKMITB2020 #TerangKembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 2 Dikpus : Indentitas Mahasiswa

Tinggal di daerah pusat kuliner di Bandung yang cukup padat penduduk merupakan salah satu hal yang saya alami. Di daerah saya yaitu Buah Bat...